Taruhan Bola Pontianak – Arsenal mengalami kekalahan dengan skor 0-2 di leg pertama semifinal Carabao Cup saat bertanding dengan Newcastle United. Skuad Mikel Arteta tidak bermain terlalu jelek, tetapi terlalu banyak kesempatan yang terlewatkan.
Kekalahan dengan skor 0-2 tersebut membuat Newcastle unggul menjelang leg kedua di St James’Park yang akan datang. Arteta mengatakan bahwa salah satu factor gagalnya tim di penyelesaian akhir adalah karena penggunaan bola yang berbeda dari yang biasa digunakan di Premier League.
Kekalahan tersebut memposisikan Arsenal berada di posisi yang susah menjelang leg kedua, pada saat mereka harus bangkit dan memperbaiki penampilan di lini serang seandainya ingin membalikkan posisi dan melangkah ke babak final.
Dua Pemain yang Disorot
Kai Havertz dan Gabriel Jesus jadi perhatian utama karena penampilannya yang dianggap membuat kecewa di pertandingan kontra Newcastle.
TARUHAN BOLA mencatat Arsenal menorehkan catatan total 23 kali tembakan, tetapi mereka tidak berhasil mencetak gol. Peluang yang terbaik mereka datang dari Havertz yang menyia-nyiakan peluang emas dengan sundulan yang tidak pas dari jarak dekat di babak kedua.
Eks penyerang Watford, Troy Deeney memberikan kritik yang keras kepada kedua pemain itu, mengatakan bahwa mereka “hilang” di kesempatan yang sangat penting.
Deeney juga menyalahkan Arteta sebab tidak merekrut striker yang produktif di jendela transfer sebelumnya.
Kritik Terhadap Strategi Arteta
Selanjutnya, Deeney memberikan komentar tentang taktik Arsenal yang dianggap monoton dan mudah untuk dipatahkan oleh Newcastle.
“Mereka selalu melakukan pola permainan yang sama, mencoba untuk menyerang dari satu sisi dan bermain ke dalam. Newcastle hanya bertahan dengan lima pemain di belakang dan menantang Arsenal untuk meruntuhkan pertahanan mereka,” ujar Deeney.
Taruhan Bola Bali mengatakan dia memberikan tambahan bahwa masalah kekurangan striker sudah menjadi perhatian selama dua tahun terakhir ini, tetapi Arteta memilih untuk menandalkan Gabriel Jesus dan Kai Havertz yang dirasa tidak berhasil bermain di peristiwa yang krusial. (ss)
