Bandar Sbobet Asia – Pada hari senin (21/10/2019) kerusuhan lagi-lagi terjadi pada pertandingan Liga 2 antara PSIM Yogyakarta vs Persis Solo di Stadion Mandala Krida. Duel PSIM Yogyakarta vs Persis Solo ini merupakan pertandingan krusial yang mempertaruhkan nasib tim ke babak 8 besar di Liga 2. Laga PSIM vs Persis itu berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persis Solo. Tiga gol kemenangan Persis dicetak oleh Hapidin dimenit ke 25, Slamet Budiyono dimenit ke 58, dan Nanang Asripin dimenit ke 62. Dari PSIM semua gol lahir dari Cristian Gonzalez memborong dua gol untuk Laskar Mataram tepatnya pada menit ke 38 dan ke 63. Sebelum laga dimulai, semua tim sebenarnya masih berpeluang untuk lolos ke babak 8 besar Liga 2. Tetapi kemenangan Martapura FC 1-0 atas PSBS Biak di laga lain mematahkan impian dari PSIM dan Persis. Dengan begitu laga ini berjalan dengan sangat panas. Karena masing-masing tim ingin memenangkan pertandingan ini, sehingga dalam pertandingan terjadi kerusuhan sampai menjelang berakhir, kerusuhan terjadi di pengunjung babak kedua. Kericuhan terjadi diduga karena ada sejumlah oknum dari suporter PSIM yang tidak terima karena pemain Persis Solo mengulur-ulur waktu menjelang pertandingan berakhir. Sampai saati ini Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Armaini, masih memeriksa kasus ini dan terus menghitung kerusakan yang dialami kedua belah pihak.
Dengan adanya kerusuhan ini yang dilaporkan oleh pihak kepolisian adalah ada sejumlah truk yang kacanya dipecahkan, yang paling parah adalah mobil dinas polisi dihancurkan sampai rusak berat, kerusakannya sampai 100%. Kepolisian menginformasikan jika kerusuhan berlangsung kurang lebih 30 menit, setelah itu keadaan di Mandala Krida sudah normal kembali. Kerusuhan terjadi pada menit ke 90, pemain PSIM terkena kartu merah, Ahmad Hisyam Tolle tiba-tiba melayangkan tendangan tanda bayangan ke arah pemain Persis Solo, Dedy Cahyadi. Ahmad Hisyam Tolle menganggap bahwa Dedy Cahyadi mengulur waktu karena saat itu Persis sudah unggul 3-2. Dengan adanya kejadian itu para suporter langsung masuk lapangan dan keadaan menjadi tak terkendali. Terpaksa wasit harus memberhentikan pertandingan pada menit ke 90+3.
Para pemain Persis Solo langsung masuk ke ruang ganti. Polisi menembakkan gas air mata yang membuat para suporter berhamburan keluar dari lapangan, tetapi mereka tetap saja mengejar para pemain Persis Solo. Proses evakuasi pemain Persis mendapat hadangan dari para suporter PSIM. Kendaraan yang digunakan untuk evakuasi (Sarpras Polda DIY dan Brimob Polda) juga sempat diserang dan dipecahkan kacanya, namun proses evakuasi berhasil dilakukan. Kerusuhan melebar sampai diluar Stadion. Sejumlah kendaraan polisi rusak, termasuk dua mobil dinas polisi juga terbakar. Dari pantauan Bandar Sbobet Asia di lokasi pemain Persis Solo meninggalkan Stadion Mandala Krida sekitar pukul 19.01 WIB dengan menaiki dua unit rantis Baracuda. Dua mobil Baracuda yang disediakan oleh polisi dikawal dengan satu unit kendaraan Brimob Polda DIY.
Menurut keterangan dari masyarakat, saat memadamkan mobil polisi yang dibakar massa, ada salah satu petugas pemadam kebakaran juga terkena korban amuk massa. Petugas dipukuli dan dilempar batu, mobil pemadam juga menjadi sasaran sampai kacanya pecah. Menurut laporan ada juga petugas perempuan yang mengalami luka di dagu tetapi saat itu juga langsung di evakuasi oleh pihak kepolisian. Adanya kerusuhan tersebut tas milik Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Armaini juga raib dijarah oleh massa. Tas milik Kapolresta sebelumnya tersimpan di dalam mobil dinas yang juga ikut di rusak oleh massa. Pasca kerusuhan, pihak kepolisian langsung melakukan sweeping para suporter Persis Solo yang hendak datang ke Stadion Mandala Krida. Hal itu dilakukan untuk mencegah bentrokan antar kedua belah pihak. Kedua suporter, PSIM dan Persis Solo, pada bulan Agustus lalu juga pernah terlibat kericuhan. Pihak kepolisian pun meminta Pasoepati untuk kembali ke Solo. Sementara itu, Sementara itu Presiden DPP Pasoepati, Aulia Haryo Suryo, tidak mengetahui soal sweeping yang dilakukan oleh pihak kepolisian ini.
Di beberapa titik, kerusuhan juga tidak bisa dibendung, termasuk di kawasan depan Candi Prambanan. Fandy Gunawan (24), seorang warga yang tinggal di sekitar Candi Prambanan menginformasikan terjadi bentrok berpusat di sekitar Indomaret Prambanan yang letaknya tidak jauh dari candi. PSIM Yogyakarta dan Persis sempat bentrok di depan Indomaret Prambanan, Dengan adanya bentrok tersebut menyebabkan kemacetan yang panjang. Banyak masyarakat mengeluhkan adanya bentrok ini lalu lintas menjadi tersendat. Kemacetan parah dan keributan ini, menurut pihak kepolisian benar-benar merugikan warga setempat, juga para pengguna jalan. Karena kerusuhan terjadi di jam pulang kerja kantoran. Tak cuma suporter, pemain dan pihak kepolisian, wartawan juga ikut jadi sasaran kerusuhan. Ada wartawan yang bernama Budi Cahyono, mendapat intimidasi dari pemain PSIM Ahmad Hisyam Tolle. Usai pertandingan, Tolle memaksa Budi untuk menghapus foto adegan tendangan kungfunya ke arah pemain Persis Solo. Tak hanya Budi Cahyono saja nasib malang juga menimpa Guntur Aga, jurnalis foto dari Jawa Pos Radar Jogja juga mendapatkan intimidasi, tak cuma intimidasi saja tetapi juga mendapatkan kekerasan fisik dari suporter. Padahal Guntur Aga bekerja dengan menggunakan atribut lengkap, termasuk memakai kartu pers dan rompi fotografer.
Dengan adanya kerusuhan ini Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, sangat kecewa. Beliau mengancam tidak akan lagi ada izin pertandingan. Gubernur menyayangkan tindakan anarkis yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggungjawab dengan merusak fasilitas publik di area stadion. PT. LIB saat ini sedang menunggu laporan dari match commissioner. Data dan fakta yang terkait dengan insiden tersebut sedang dilengkapi untuk nantinya bisa diserahkan ke Komisi Disipli (Komdis) PSSI. Bandar Sbobet Aman menginformasikan begitu data sudah terkumpul sesuai dengan bukti-bukti yang jelas, makan akan langsung diproses oleh Komdis PSSI. (ss)